Langsung ke konten utama

Apa ya Model Flipped Classroom?

Pernahkah sahabat menggunakannya?

Bisakah diterapkan dengan memanfaatkan Media TV Edukasi?



Hai sahabat, kak Gusti Ayu Devita Sari, S.Pd mau berbagi mengenai Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom dengan memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia di laman TV Edukasi. Sebelumnya sudah tahu apa itu Flipped Classroom?

Flipped classroom adalah salah satu model atau metode belajar yang meminimalkan pengajaran langsung dari guru, dimana dalam proses belajarnya siswa mempelajari materi pelajaran terlebih dahulu di rumah, sedangkan kegiatan belajar mengajar di kelas hanya berupa pengerjaan tugas, berdiskusi tentang materi atau masalah yang belum dipahami saat belajar di rumah. Konsep model belajar flipped classroom pada dasarnya adalah apa yang dilakukan di kelas pada pembelajaran konvensional dikerjakan di rumah, sedangkan pekerjaan di rumah pada pembelajaran konvensional diselesaikan di kelas.

Model belajar flipped classroom pertama kali dikenalkan oleh J. Wesley Baker pada tahun 2000, dalam tulisannya berjudul The classroom flip: using web course management tools to become the guide by the side. Pada tahun yang sama, Lage, Platt dan Treglia juga melakukan penelitian dengan menggunakan istilah yang hampir sama yaitu inverted classroom. Beberapa istilah lainnya yang digunakan dalam berbagai penelitian yang menunjukkan pembelajaran flipped clasroom adalah just-in-time teaching oleh Novak dan inverted learning oleh Barker.

Model pembelajaran flipped classroom adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran di dalam kelas dengan pembelajaran di luar kelas dengan tujuan untuk memaksimalkan kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar yang biasanya dilakukan di kelas menjadi dilakukan di rumah. Sebaliknya, aktivitas belajar yang biasanya dilakukan di rumah menjadi dilakukan di kelas. Guru sebagai fasilitator mengemas materi pembelajaran dalam bentuk digital berupa video untuk dipelajari siswa di rumah sehingga siswa sudah lebih siap belajar ketika di kelas.

Nah, kalau TV Edukasi apa ya? TV Edukasi merupakan salah satu layanan pembelajaran yang disediakan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin). Saat sahabat mengunjungi halaman ini, sahabat akan menemukan video materi pengayaan dan berita seputar dunia pendidikan. Materi pelajaran yang didapat juga bervariasi mulai dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK.

Bagaimana ya langkah-langkah Flipped Classroom? Menurut Adhitiya dkk (2015), langkah-langkah model pembelajaran dengan metode flipped classroom adalah sebagai berikut:

a. Persiapan 

  1. Sebelum tatap muka guru memberikan materi dalam bentuk video pembelajaran.

Pada tahap ini siswa diarahkan untuk mengunjungi laman TV Edukasi dengan mengetikkan tve.kemdikbud.go.id pada browser dan kemudian menuju salah satu video pembelajaran yang terdapat pada menu Video on Demand.




  1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 
  2. Guru menyampaikan secara garis besar materi yang akan dipelajari.
  3. Memberi tugas siswa untuk membuat rangkuman dari video.

b. Kegiatan di kelas 

  1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa. 
  2. Membahas video yang telah ditonton siswa dengan diskusi dan tanya jawab.
  3. Melalui tanya jawab dengan siswa guru menguatkan konsep.
  4. Guru memberikan latihan pemecahan masalah melalui LKS. 
  5. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesaikan masalah.
  6. Peran guru saat diskusi adalah memfasilitasi siswa agar mampu menuliskan ide atau gagasannya terkait masalah yang diberikan. 
  7. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan yang lain menanggapinya.
  8. Guru memberikan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
  9. Memberikan video pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

 

Apa kelebihan dan kekurangan Flipped Classroom? Menurut Adhitiya dkk (2015), model pembelajaran flipped classroom memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu:

a. Kelebihan flipped classroom 

  1. Siswa dapat mengulang-ulang video tersebut sehingga ia benar-benar memahami materi. 
  2. Siswa dapat mengakses video tersebut dari manapun asalkan memiliki sarana yang cukup bahkan bisa disalin melalui flashdisk dan didownload.
  3. Efisien, karena siswa diminta untuk mempelajari materi di rumah dan pada saat di kelas, siswa dapat lebih memfokuskan kepada kesulitannya dalam memahami materi ataupun kemampuannya dalam menyelesaikan soal-soal berhubungan dengan materi tersebut. 
  4. Siswa dituntut untuk belajar secara mandiri dengan memanfaatkan video pembelajaran yang diberikan sehingga mendukung semangat belajar.

b. Kekurangan flipped classroom 

  1. Untuk menonton video, setidaknya diperlukan sarana yang memadai, baik komputer, laptop maupun handphone. Hal ini akan menyulitkan siswa yang tidak memiliki sarana tersebut.
  2. Diperlukan koneksi internet yang lumayan bagus untuk mengakses video. Terutama apabila filenya berukuran besar, maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuka atau mengunduhnya. Ada cukup banyak siswa yang gaptek sehingga mereka memerlukan waktu yang lebih untuk mengakses video tersebut. 
  3. Siswa mungkin perlu banyak penopang untuk memastikan mereka memahami materi yang disampaikan dalam video dan siswa tidak mampu mengajukan pertanyaan ke instruktur atau rekan-rekan mereka jika menonton video saja.

Bagaimana sahabat? Ingin mencoba? Yuk terapkan Model Flipped Classroom dalam pembelajaran, tentunya dengan memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia di laman TV Edukasi. Oh iya, dalam rangka mendukung fleksibilitas dan kemudahan sahabat dalam mengakses laman TV Edukasi, sahabat dapat mengunduh versi gawai (mobile) di Play Store. Selamat belajar!

 

Daftar Pustaka

  • Adhitiya, E.N., Prabowo, A. dan Arifuddin, R. 2015. Studi Komparasi Model Pembelajaran Traditional Flipped Classroom dengan Peer Instruction Flipped terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. Unnes Journal of Mathematics Education 4.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jagoan Otomotif bersama Rumah Belajar Halo sahabat, siswa Teknik Kendaraan Ringan Otomotif SMKN 1 Tamiang Layang juga belajar dengan menggunakan Portal Rumah Belajar lho. Yuk kunjungi Portal Rumah Belajar dengan mengetik belajar.kemdikbud.go.id pada browser atau download aplikasinya di Play Store. Belajar di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja.